( IBD ) 9#
“MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB SERTA
PENGABDIAN”
A. Pengertian tanggung
jawab
Menurut kamus umum Bahasa Indonesia, tanggung
jawab adalah, keadaan wajib menanggung segala sesuatu, sehingga bertanggung
jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah berkewajiban menanggung,
memikul jawab, menanggung segala sesuatunya atau memberikan jawab dan
menanggung akibatnya.
Tanggung jawab adalah
kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan yang disengaja maupun yang
tidak di sengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan
kesadaran akan kewajiban. Tanggung jawab bersifat kodrati, artinya sudah
menjadi bagian kehidupan manusia, bahwa setiap manusia pasti dibebani dengan
tanggung jawab. Apabila ia tidak mau bertanggung jawab, maka ada pihak lain
yang memaksa tanggung jawab itu. Dengan demikian tanggung jawabitu dapat
dilihat dari dua sisi yaitu dari sisi yang berbuat dan dari sisi yang
kepentingan pihak lain.
Dari sisi si pembuat ia harus
menyadari akibat perbuatannya itu dengan demikian ia sendiri pula yang harus
memulihkan ke dalam keadaan baik. Dari sisi pihak lain apabila si pembuat tidak
mau bertanggung jawab, pihak lain yang akan memulihkan baik dengan cara
individual maupun dengan cara kemasyarakat. Apabila dikaji, tanggung jawab itu
adalah kewajiban atau beban yang harus dipikul atau dipenuhi, sebagai akibat
perbuatan pihak yang berbuat, atau sebagai akibat dari perbuatan pihak lain,
atau sebagai pengabdian, pengorbanan pada pihak lain. Kewajiban beban itu
ditujukan untuk kebaikan pihak yang berbuat sendiri atau pihak lain.
Sebagai manusia yang mempunyai nilai
dan harga diri (ciri-ciri manusia modern) seseorang dituntut untuk memiliki
rasa tanggungjawab akan apa yang telah dilakukannya. Walaupun seseorang itu
berada dalam masyarakat tradisional (Gemeinschaft) dia dituntut untuk
memiliki sebentuk tanggung jawab seperti seorang kepala suku yang diharuskan
untuk mengorganisir perluasan wilayah untuk perburuan, mengkoordinasi warga
dalam menghadapi kelompok lain, memimpin perburuan dan sebagai ketua peradilan
untuk menyelesaikan konflik antar warganya menurut adat dan norma-norma
kesukuannya.
B. Macam-macam
Tanggung Jawab
1. Tanggung Jawab
terhadap Diri Sendiri
Tanggung jawab terhadap diri sendiri
menentukan kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam
mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa
memeyahkan masalah-masalah kemanusiaan mengenai dirinya sendiri menurut sifat
dasarnya manusia adalah mahluk bermoral, tetapi manusia juga pribadi.
Karena merupakan seorang pribasi
maka manusia mempunyai pendapat sendiri, perasaan sendiri, berangan-angan
sendiri. Sebagai perwujudan dari pendapat, perasaan dan angan-angan itu manusia
berbuat dan bertindak. Dalam hal ini manusia tidak luput dari kesalahan,
kekeliruan, baik yang sengaja maupun yang tidak.
- Contoh
:
Apabila kita berjanji kepada diri
sendiri untuk merubah tingkah laku kita yang buruk, kita harus menepati janji
tersebut, karena dengan menepati janji tersebut berarti kita bertanggung jawab
terhadap diri sendiri.
2. Tanggung Jawab
terhadap Keluarga
Keluarga merupakan masyarakat kecil.
Keluarga terdiri dari suami, isteri, ayah, ibu anak-anak, dan juga orang lain
yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab
kepada keluarga. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi
tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan dan kehidupan.
- Contoh
:
Sebagai kepala keluarga, seorang
ayah harus bertanggung jawab kepada keluarganya untuk memberi nafkah. Selain
itu seorang ayah juga harus bertanggung jawab untuk membimbing keluarganya.
3. Tanggung Jawab
terhadap Masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak bisa
hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai mahluk
sosial. Karena membutuhkan manusia lain maka ia harus berkomunikasi dengan
manusia lain. Sehingga dengan demikian manusia disini merupakan anggota
masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat
yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam masyarakat tersebut. Wajarlah
apabila segala tingkah laku dan perbuatannya harus dipertanggung jawabkan
kepada masyarakat.
- Contoh
:
Seorang ketua RT/RW harus
bertanggung jawab kepada warganya. Apabila terjadi perselisihan antar-warga,
harus cepat ditangani dan jangan lepas tangan atas kejadian yang terjadi dalam
masyarakat.
4. Tanggung Jawab
terhadap Bangsa dan Negara
Manusia pasti hidup ditengah-tengah
suatu Negara. Dan tentunya anggota masyarakatnya mempunyai tanggung jawab
seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam
Negara tersebut. Wajarlah apabila segala tingkah laku dan perbuatannya harus
dipertanggung jawabkan kepada bangsa dan negara.
- Contoh
:
Sebagai masyarakat Indonesia yang
bertanggung jawab, kita seharusnya dapat membayar pajak tepat waktu. Karena
uang pajak juga untuk perkembangan pembangunan di Indonesia, dan tentunya
hasilnya pun untuk masyarakat Indonesia juga yang menikmati.
5. Tanggung Jawab
terhadap Tuhan
Manusia diciptakan oleh Tuhan pasti
didasari dengan rasa tanggung jawab, dan manusia dituntut untuk tahu mana yang
benar dan mana yang salah atas perbuatannya. Selain itu, manusia juga harus
menjalani perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
- Contoh
:
Setiap umat islam harus beranggung
jawab dengan agamanya dengan menjalankan perintah-peintah Allah SWT, seperti
shalat 5 waktu, mengaji, berpuasa, dan kegiatan agama lainnya.
C. Pengabdian
Pengabdian adalah
perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan
kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau satu ikatan dan semua itu
dilakukan dengan ikhlas. Pengabdian itu hakekatnya adalah rasa tanggung jawab,
apabila orang bekerja keras sehari penuh untuk mencukupi kebutuhan, hal itu
berarti mengabdi kepada keluarga. Lain halnya jika kita membantu teman dalam
kesulitan, mungkin sampai berhari-hari itu bukan pengabdian, tetapi hanya
bantuan saja Pengabdian kepada agama atau kepada Tuhan terasa menonjolnya
seperti yang dilakukan oleh para biarawan dan biarawati.
Pada umumnya mereka itu adalah
orang-orang yang terjun diladang Tuhan karena kesadaran moralnya, karena
panggilan Tuhan. Mereka meninggalakan keluarga dan tidak akan berkeluarga. Pengabdian
terhadap negara dan bangsa yang juga menyolok antara lain dilakukan oleh
pegawai negri yang bertugas menjaga mercu suar di pulau yang terpencil. Mereka
bersama keluarganya hidup terpencil dari masyarakat ramai. Sementara itu setiap
hari tiupan angin kencang dari laut tidak pernah berhenti, apalagi bila terjadi
badai. Mereka bersunyi diri dalam pengabdian diri demi keselamatan kapal yang
lalu lalang. Kesenangan yang dapat dirasakan oleh pegawai negri dikota tidak
dapat dirasakan, mungkin sekali-sekali bila mereka memperoleh cuti.
Pengabdian dapat juga
diartikan sebagai pilihan hidup seseorang apakah ingin mengabdi kepada
orangtua, kepada agama dan Tuhan ataupun kepada bangsa dan negara dimana
pengabdian akan mengandung unsur pengorbanan dan kewajiban untuk melakukannya
yang biasanya akan dihargai dan tergantung dari apa yang diabdikannya. Sebagai
contoh, bila orang tua mengabdi untuk mengasuh anak-anaknya berkemungkinan
besar nanti anak-anaknya akan berbakti juga kepada kedua orangtuanya, biarawan/wati
yang mengabdi kepada agama dan Tuhannya nantinya akan dibalas amalannya di
surga, ataupun pengabdian seorang pegawai negeri pada bangsa dan negaranya
biasanya akan diberi semacam penghargaan atau tanda jasa dari negara yang
bersangkutan.
D. Pengorbanan
Pengorbanan berasal
dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan
berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang
bersifat kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengandung pamrih
suatu pemberian yang didasarkan atas kesadaran moral yang tulus ikhlas
semata-mata. Pengorbanan dalam arti pemberian sebagai tanda kebaktian tanpa
pamrih dapat dirasakan bila kit membaca atau mendengarkan kotbah agama.
Dari kisah para tokoh agama atau
Nabi, manusia memperoleh tauladan, bagaimana semestinya wajib berkorbanan.
Perbedaan antara pengertian pengabdian dan pengorbanan tidak begitu jelas,
karena adanya pengabdian tentu ada pengorbanan. Antara sesama kawan, sulit
dikatakan pengabdian karena kata pengabdian mengandung arti lebih rendah
tingkatannya. Tetapi untuk kata pengorbanan dapat juga diterapkan kepada sesama
teman. Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa
harta benda, pikiran, perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya.
Pengorbanan diserahkan secara ikhlas
tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan saja diperlukan.
Pengabdian lebih banyak menunjuk kepada perbuatan sedangkan, pengorbanan lebih
banyak menunjuk kepada pemberian sesuatu misalnya berupa pikiran, perasaan,
tenaga, biaya, waktu. Dalam pengabdian selalu dituntut pengorbanan belum tentu
menuntut pengabdian.
SUMBER :
Seri Diktat Kuliah MKDU: Ilmu Budaya Dasar karya Widyo Nugroho
dan Achmad Muchji, Universitas Gunadarma
http://sahat1ka43.blogspot.com/2012/07/manusia-dan-tanggung-jawab.html
Komentar
Posting Komentar