Manajemen Layanan Sistem Informasi
sec.1 :
mencakup :
== Bagaimana memahami manaj layanan
== Kenapa sangat penting untuk perusahaan
== bagaimana manaj layanan dapat membantu penyedia layanan untuk memberikan dan mengelola layanan ini
.
2. Komponen-komponen ITIL
3. Tujuan Information Technology Infrastructure Library (ITIL)
adalah untuk menyediakan petunjuk untuk praktek terbaik dalam manajemen layanan teknologi informasi. Ini mencakup pilihan yang dapat diapdopsi dan diadaptasi oleh organisasi berdasarkan kebutuhan bisnisnya, keadaan, dan kedewasaan dari penyedia layanan.
# Model Manaj Pealayanan ITIL
(gambar kegiatan utama dari tahap siklus hidup layanan)
berikut penjelasan siklus :
(1.) Service Strategy
(2.) Service Design
(3.) Service Transition
Proses-proses yang dicakup dalam Service Transition yaitu: Transition Planning and Support, Change Management, Service Asset & Configuration Management, Release & Deployment Management, Service Validation, Evaluation, dan Knowledge Management.
(4.) Service Operation
(5.) Continual Service Improvement
sec.2 :
mencakup :
== Strategi layanan
== Jenis penyedia layanan TI : Strategi P yaitu,
1.Perspective,
2. Position,
3. Plan
4. Pattern
== Manajemen pelayanan sebagai strategis
== Otomatisasi proses manajemen layanan
# Strategi Layanan
Resiko merupakan suatu kondisi atau peristiwa yang mungkin
dapat menyebabkan kerugian dan dapat mempengaruhi kemampuan untuk mencapai
tujuan. Dalam melakukan penerapan dari strategi layanan/pelayanan yang telah
disepakati bersama, tentu akan menalami hambatan dan resiko.
Contohnya bila perencanaan dari strategi berikut sudah kelar dan akan dilakukan penerapannya akan berakibat fatal bila cara penyampaiannya yang kurang jelas dan tidak dapat di pahami oleh pihak pelaksana dari perencanaan strategi tersebut maka hal itu akan berpengaruh besar pada kepuasan pelanggan dari pelayanan yang telah diberikan.
# Jenis penyedia layanan TI
IaaS adalah sebuah model layanan dimana
penyedia cloud menyediakan hardware / perangkat keras (komputer server,
penyimpanan data, jaringan, dll) untuk pelanggan. Manajemen perangkat keras
menjadi tanggung jawab penyedia layanan, dan pelanggan mengontrol operating
system serta aplikasi yang diinstal ke dalam server. Contoh: Penyedia
layanan hosting (Neohoster, GoDaddy, dll),
vCloud Express Services (misalnya BlueLock, Hosting.Com, Melboure IT,
Terremark), Private cloud yang di-deploy dan di-manage oleh sebuah departemen
IT sebagai layanan kepada bisnis unit lainnya (pelanggan di dalam sebuah
organisasi), Azure Service dengan VM Role.
Contoh: Office 365, Salesforce.com, Hosted Exchange, Salesforce.com
# Empat Strategi 'P'
yaitu :
1. Perspektif :
visi yang khas. Strategi adalah Perspektif ( Perspective ) Jika dalam P ke dua dan P ke tiga cenderung melihat ke bawah dan ke luar, maka sebaliknya dalam perpekstif cenderung lebih melihat ke dalam yaitu ke dalam organisasi dan ke atas yaitu melihat grand vision dari perusahaan atau organisasi
2. Position :
keunikan posisi sebagai dasar untuk berkompetisi. Strategi adalah Posisi ( Potition ) Strategy is Potition, yaitu menempatkan produk tertentu ke pasar tertentu yang dituju. Strateg sebagai posisi menurut Mintzberg cenderung melihat ke bawah, yaitu ke suatu titik bidik dimana produk tertentu bertemu dengan pelanggan, dan melihat keluar yaitu meninjau berbagai aspek lingkungan eksternal.
3. Plan :
Bagaimana provider layanan akan mencapai visi. Strategi adalah Perencanaan ( Plan )
4. Pattern :
Pola dasar yang berulang dalam decision making, biasanya berdasarkantema pokok ‟ atau guiding principles‟ atau kebijakan umum‟. Strategi adalah Pola ( Pattern ) Menurut Mintzberg, strategi adalah pola ( Strategy is Pattern )yang selanjutnya disebut sebagai “ intended strategy “, karena belum terlaksana dan berorientasi ke masa depan. Atau disebut juga “ Realized Strategy “ karena telah dilakukan oleh organisasi.
# Manajemen Layanan sebagai Aset Strategis
sec.3 :
"DESIGN LAYANAN"
mencakup :
== Mengapa Desain Layanan itu Penting?
(1.) Reliabilitas
# Tujuan dan sasaran utama Design Layanan
# Paket Desain Layanan (SDP)
mencakup :
== Bagaimana memahami manaj layanan
== Kenapa sangat penting untuk perusahaan
== bagaimana manaj layanan dapat membantu penyedia layanan untuk memberikan dan mengelola layanan ini
.
layanan merupakan suatu produk yang diberikan kepada
pelanggan bertujuan memberikan kepuasan terhadap solusi yang diberikan oleh
perusahaan. Kepuasan tersebut akan membuat pelanggan mempertimbangkan
perusahaan mana yang dapat memberikan value lebih atas layanannya,
karena pelanggan saat ini sudah semakin cerdas yaitu telah menempatkan kualitas
layanan pada urutan teratas mengalahkan kualitas produk/jasa dalam hal
pertimbangan untuk menggunakan/membeli barang/jasa.
1 Penyampaian layanan kepada pelanggan
juga tidak kalah penting untuk menjadi perhatian perusahaan. Karena kepuasan
pelanggan adalah bentuk tercapainya tujuan bisnis perusahaan.
2 Mengelolah atau manajemen layanan
diperlukan ketekunan dan keahlian agar dapat menarik perhatian pelanggan,
dengan cara meningkatkan kualitas layanan dan pelayanan salah satunya.
Pelanggan akan cenderung memilih perusahaan yang memberikan pelayanan
dengan value lebih dibandingkan perusahaan yang hanya menjual produk
atau jasanya saja. Pelayanan yang dimaksud adalah mulai dari pemesanan,
pengiriman yang tepat waktu dan tanpa cacat, hingga pemberian jaminan atas
produk/jasa yang dibeli oleh pelanggan.
Dan kemajuan
tersebut didukung dengan adanya teknologi informasi (TI) yang turut berkembang
di era teknlogi saat ini. Perkembangan teknologi ini semakin hari semakin
kompleks yang memungkinkan segala sesuatu menjadi lebih cepat dan terjangkau
hingga menyebabkan pelanggan juga memiliki hak atas permintaan yang lebih
beragam. Keadaan ini membuat perusahaan memerlukan pendekatan yang lebih
fleksibel untuk integrasai antara layanan TI dengan layanan konvensional
perusahaan agar dapat bersaing dengan perusahaan lainnya yang serupa.
"ITIL ( Information Technology Infrastructure Library)"
ITIL
atau Information Technology Infrastructure Library adalah suatu rangkaian
dengan konsep dan teknik pengelolaan infrastruktur, pengembangan, serta operasi
teknologi informasi (TI). ITIL diterbitkan dalam suatu rangkaian buku yang
masing-masing membahas suatu topik pengelolaan (TI). Nama ITIL dan IT
Infrastructure Library merupakan merek dagang terdaftar dari Office
of Government Commerce (OGC) Britania Raya.
# Kerangka ITIL (Information Technology Infrastructure Library)
1. Standar untuk manajemen layanan TI
framework
ITIL sebenarnya akan melakukan berbagai perubahan dan perbaikan dari
dalam perusahaan itu sendiri, yakni pada departemen IT. Sebenarnya tidak
hanya diperusahaan saja, ITIL juga bisa diaplikasikan dilembaga
pemerintah baik departemen maupun non departemen. Dan saat ini manajeman IT diberbagai lembaga pemerintah masih jauh dari yang
diharapkan, baik dalam hal manajemen pengadaannya maupun dalam hal
manajemen maintenancenya. Dan ITIL juga mempunyai Service Management terbaik. Manajemen infrastruktur IT adalah deskripsi yang sangat rinci. Dalam
hal ini dapat dijelaskan menjadi 10 proses terintegrasi dan menjadi hal
yang sangat inti,
yaitu :
(1) layanan manajemen tingkat layanan IT
(2) manajemen keuangan,
(3)manajemen kapasitas,
(4) manajemen layanan TI
kontinuitas,
(5) ketersediaan manajemen,
(6) manajemen konfigurasi,
(7)
manajemen perubahan,
(8) manajemen rilis,
(9) manajemen insiden,
(10) masalah manajemen dan fungsi manajemen (help desk).
Tapi yang
paling menyita perhatian adalah manajemen infrastruktur TI secara
menyeluruh. Dengan mengaplikasikan ITIL, maka dapat dipastikan bahwa
manajemen layanan IT dan manajemen infrastruktur IT pada suatu
perusahaan akan memberikan referensi yang jelas baik dalam hal
penggantian hardware, software, dan sumberdaya lainnya termasuk SDM.
2. Komponen-komponen ITIL
Terdapat 2 komponen operasional ITIL yaitu :
1. Service Support (yaitu aktifitas
yang dilaksanakan minimal setiap hari)
2. ServiceDelivery(yaitu aktivitas
yang dilaksanakan minimal setahun/kuartal/bulanan)
(1.) SERVICE SUPPORT
a. The Service Desk
Untuk melaksanakan single
point of contact antara User dan IT Service Management dan memeriksa status
hubungan semua customer.
Menangani Incidents dan permintaan,
serta memberikan arahan untuk kegiatan lain seperti Change, Problem,
Configuration, Release, Service Level, and IT Service Continuity Management
b. Problem Management
Untuk meminimalkan
pengaruh yang merugikan dalam bisnis yang diakibatkan incident dan
masalah yang disebabkan oleh error dalam infrastuktur.
c. Release Management
Release Management
memberikan pandangan yang menyeluruh mengenai perubahan dalam IT service
dan memastikan seluruh aspek dalam Release, baik teknik maupun non tekni
(2.) SERVICE DELIVERY
a. Service Level Management
Untuk memelihara dan
memperbaiki kualitas IT service, melalui siklus tetap mengenai pemahaman,
persetujuan, monitoring, pelaporan dan pencapaian IT service. Service Level
Management mengatur dan memperbaiki tingkat persetujuan service antara dua pihak.
b. Availability Management
Untuk mencapai
capabilitas IT infrastructure dan mendukung organisasi untuk mendistribusikan
biaya yang efektif dan tingkat availability yang terus menerus yang
memungkinkan kepuasan sebagai tujuannya.
c. IT Service Continuity Management
Untuk mendukung
kesuruhan proses Business Continuity Management dengan memastikan teknik dan
fasilitas IT service yang dibutuhkan dapat dipenuhi dengan time-scale bisnis
yang disetujui dan dipersyaratkan.3. Tujuan Information Technology Infrastructure Library (ITIL)
adalah untuk menyediakan petunjuk untuk praktek terbaik dalam manajemen layanan teknologi informasi. Ini mencakup pilihan yang dapat diapdopsi dan diadaptasi oleh organisasi berdasarkan kebutuhan bisnisnya, keadaan, dan kedewasaan dari penyedia layanan.
# Model Manaj Pealayanan ITIL
(gambar kegiatan utama dari tahap siklus hidup layanan)
berikut penjelasan siklus :
(1.) Service Strategy
Secara sederhana Service Strategy akan memberikan panduan kepada
mereka untuk mengmplementasikan pengimplementasi ITSM (IT Service
Mnagement) dan bagaimana memandang konsep ITSM bukan hanya sekedar
kemampuan organisasi dalam memberikan, mengelola serta mengoperasikan
layanan TI, tapi juga sebagai sebuah aset strategis bagi sebuah
perusahaan. Panduan ini disajikan dalam bentuk prinsip-prinsip dasar
dari konsep ITSM, acuan-acuan serta proses-proses inti yang beroperasi
di keseluruhan tahapan ITIL Service Lifecycle.
Topik-topik yang dibahas dalam tahapan lifecycle mencakup pembentukan
market guna menjual layanan, tipe-tipe dan karakteristik penyedia
layanan internal maupun eksternal, aset-aset layanan, konsep portofolio
layanan serta strategi implementasi keseluruhan ITIL Service Lifecycle.
Proses-proses yang dicakup dalam Service Strategy, di samping
topik-topik di atas antara lain Service Portfolio Management, Financial
Management dan Demand Management.
Bagi organisasi IT yang baru akan mengimplementasikan ITIL, Service
Strategy digunakan sebagai panduan untuk menentukan tujuan atau sasaran
serta ekspektasi nilai kinerja dalam mengelola layanan IT serta untuk
mengidentifikasi, memilih serta memprioritaskan berbagai rencana
perbaikan operasional maupun organisasional di dalam organisasi IT. Bagi
organisasi IT yang saat ini telah mengimplementasikan ITIL, Service
Strategy digunakan sebagai panduan untuk melakukan review strategis bagi
semua proses dan perangkat (roles, responsibilities, teknologi
pendukung, dll) ITSM di organisasinya, serta untuk meningkatkan
kapabilitas dari semua proses serta perangkat ITSM tersebut.
(2.) Service Design
Agar layanan IT dapat memberikan manfaat kepada pihak bisnis,
layanan-layanan IT tersebut harus terlebih dahulu di desain dengan acuan
tujuan bisnis dari pelanggan. Service Design memberikan panduan kepada
organisasi IT untuk dapat secara sistematis dan best practice mendesain
dan membangun layanan IT maupun implementasi ITSM itu sendiri. Service
Design berisi prinsip-prinsip dan metode-metode desain untuk
mengkonversi tujuan-tujuan strategis organisasi IT dan bisnis menjadi
portofolio/koleksi layanan IT serta aset-aset layanan, seperti server,
storage dan sebagainya.
Ruang lingkup Service Design tidak melulu hanya untuk mendesain
layanan ITI baru, namun juga proses-proses perubahan maupun peningkatan
kualitas layanan, kontinyuitas layanan maupun kinerja dari layanan. Proses-proses
yang dicakup dalam Service Design yaitu: Service Catalog Management,
Service Level Management, Supplier Management, Capacity Management,
Availability Management, IT Service Continuity Management, Information
Security Management.
(3.) Service Transition
Service Transition menyediakan panduan kepada organisasi IT untuk
dapat mengembangkan serta kemampuan untuk mengubah hasil desain layanan
IT baik yang baru maupun layanan IT yang dirubah spesifikasinya ke dalam
lingkungan operasional. Tahapan lifecycle ini memberikan gambaran
bagaimana sebuah kebutuhan yang didefinisikan dalam Service Strategy
kemudian dibentuk dalam Service Design untuk selanjutnya secara efektif
direalisasikan dalam Service Operation.
Proses-proses yang dicakup dalam Service Transition yaitu: Transition Planning and Support, Change Management, Service Asset & Configuration Management, Release & Deployment Management, Service Validation, Evaluation, dan Knowledge Management.
(4.) Service Operation
Service Operation merupakan tahapan lifecycle yang mencakup semua
kegiatan operasional harian pengelolaan layanan-layanan IT . Di dalamnya
terdapat berbagai panduan pada bagaimana mengelola layanan IT secara
efisien dan efektif serta menjamin tingkat kinerja yang telah
diperjanjikan dengan pelanggan sebelumnya. Panduan-panduan ini mencakup
bagaiman menjaga kestabilan operasional layanan it serta pengelolaan
perubahan desain, skala, ruang lingkup serta target kinerja layanan IT.
Proses-proses yang dicakup dalam Service Transition yaitu: Event
Management, Incident Management, Problem Management, Request
Fulfillment, dan Access Management.
(5.) Continual Service Improvement
Continual Service Improvement (CSI) memberikan panduan penting dalam
menyusun serta memelihara kualitas layanan dari proses desain, transisi
dan pengoperasiannya. CSI mengkombinasikan berbagai prinsip dan metode
dari manajemen kualitas, salah satunya adalah Plan-Do-Check-Act (PDCA)
atau yang dikenal sebagi Deming Quality Cycle.
Dari penjelasan tersebut dapat ditarik kesimpilan bahwa ITIL
merupakan suatu layanan yang sangat penting untuk diimplementasikan,
tujuannya agar semua komponen dalam penerapan IT bisa sesuai degan
siklus dan kebutuhannya. Terlepas dari itu semua akhirnya berpulang
kepada kita yang akan mengimplementasikan ataupun menerapkan ITIL
sebagai salah satu manajemen layanan IT di abad ini.
sec.2 :
mencakup :
== Strategi layanan
== Jenis penyedia layanan TI : Strategi P yaitu,
1.Perspective,
2. Position,
3. Plan
4. Pattern
== Manajemen pelayanan sebagai strategis
== Otomatisasi proses manajemen layanan
# Strategi Layanan
Manajemen
strategis merupakan proses atau rangkaian kegiatan
pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai penetapan
cara melaksanakannya, yang dibuat oleh pimpinan dan diimplementasikan oleh
seluruh jajaran di dalam suatu organisasi, untuk mencapai tujuan.
Segala sesuatu pasti memiliki resiko, Resiko Manajemen Strategi yaitu :
- Waktu yang digunakan para manajer dalam proses manajemen strategik uingkin mempunyai pengaruh negatif pada tanggung jawab operasional.
- Apabila para pembuat strategi tidak dilibatkan secara langsung dalam penerapannya maka mereka dapat mengelak tanggung jawab pribadi untuk keputusan-keputusan yang diambil dalam proses perencanaan.
- Akan timbul kekecewan dari para bawahan yang berpartisipasi dalampenerapan strategi karena tidak tercapainya tujuan dan harapan mereka.
Resiko
Contohnya bila perencanaan dari strategi berikut sudah kelar dan akan dilakukan penerapannya akan berakibat fatal bila cara penyampaiannya yang kurang jelas dan tidak dapat di pahami oleh pihak pelaksana dari perencanaan strategi tersebut maka hal itu akan berpengaruh besar pada kepuasan pelanggan dari pelayanan yang telah diberikan.
# Jenis penyedia layanan TI
1. Infrastructure-as-a-Service (IaaS)
2. Platform-as-a-Service (PaaS)
PaaS adalah model layanan yang
menyediakan semua hal yang dibutuhkan untuk mengembangkan / develop sebuah
aplikasi pada cloud. PaaS menawarkan fasilitas untuk mengembangkan, testing,
deployment, hingga maintenance aplikasi tanpa harus membeli infrastruktur dan
software environment (Operating System). Contoh: Windows Azure Platform,
Google App Engine, VMforce.com
3. Software-as-a-Service (SaaS)
SaaS adalah model layanan dimana
pelanggan cloud menggunakan aplikasi yang sudah disediakan dalam cloud. SaaS
adalah bentuk cloud yang paling umum digunakan saat ini. Contoh: Office 365, Salesforce.com, Hosted Exchange, Salesforce.com
# Empat Strategi 'P'
yaitu :
1. Perspektif :
visi yang khas. Strategi adalah Perspektif ( Perspective ) Jika dalam P ke dua dan P ke tiga cenderung melihat ke bawah dan ke luar, maka sebaliknya dalam perpekstif cenderung lebih melihat ke dalam yaitu ke dalam organisasi dan ke atas yaitu melihat grand vision dari perusahaan atau organisasi
2. Position :
keunikan posisi sebagai dasar untuk berkompetisi. Strategi adalah Posisi ( Potition ) Strategy is Potition, yaitu menempatkan produk tertentu ke pasar tertentu yang dituju. Strateg sebagai posisi menurut Mintzberg cenderung melihat ke bawah, yaitu ke suatu titik bidik dimana produk tertentu bertemu dengan pelanggan, dan melihat keluar yaitu meninjau berbagai aspek lingkungan eksternal.
3. Plan :
Bagaimana provider layanan akan mencapai visi. Strategi adalah Perencanaan ( Plan )
Konsep strategi tidak lepas dari aspek perencanaan, arahan
atau acuan gerak langkah organisasi untuk mencapai suatu tujuan di masa depan.
Strategi tidak selamanya merupakan perencanaan ke masa depan yang belum
dilaksanakan, akan tetapi strategi juga menyangkut segala sesuatu yang telah
dilakukan dimasa lampau, misalnya pola perilaku bisnis yang telah dilakukan
dimasa lampau.
4. Pattern :
Pola dasar yang berulang dalam decision making, biasanya berdasarkantema pokok ‟ atau guiding principles‟ atau kebijakan umum‟. Strategi adalah Pola ( Pattern ) Menurut Mintzberg, strategi adalah pola ( Strategy is Pattern )yang selanjutnya disebut sebagai “ intended strategy “, karena belum terlaksana dan berorientasi ke masa depan. Atau disebut juga “ Realized Strategy “ karena telah dilakukan oleh organisasi.
# Manajemen Layanan sebagai Aset Strategis
Penggunaan ITIL untuk mengubah kemampuan manajemen layanan menjadi aset
strategis, dengan menggunakan Manajemen Layanan untuk memberikan dasar
bagi kompetensi inti, kinerja khusus dan keuntungan tahan lama, serta
meningkatkan potensi penyedia layanan dari:
- kapabilitas : kemampuan penyedia layanan (dalam hal manajemen, organisasi proses, pengetahuan dan orang‐orang) untuk mengkoordinasikan, mengendalikan dan menyebarkan sumber daya.
- sumber daya : masukan langsung untuk memproduksi layanan, misalnya keuangan, modal, infrastruktur, aplikasi, informasi dan orang‐orang.
sec.3 :
"DESIGN LAYANAN"
mencakup :
== Mengapa Desain Layanan itu Penting?
== Lima Aspek Utama Dari Desain Layanan
== Tujuan dan sasaran utama Desain Layanan
== Paket Desain Layanan (SDP)
Desain Layanan adalah tahap dalam siklus hidup layanan secara
keseluruhan dan merupakan elemen penting dalam proses perubahan bisnis.
Peran Desain Layanan dalam proses perubahan bisnis dapat didefinisikan sebagai:
Desain yang tepat dan inovatif layanan TI, termasuk arsitekturnya,
proses, kebijakan dan dokumentasi, untuk memenuhi kebutuhan sekarang dan
masa depan bisnis yang telah disepakati.
# 5 Aspek Utama Dari Desain Layanan
Aspek ini mencerminkan kemampuan untuk
me dijanjikan – dengan andal dan tepat serta
akurat. Sebagai misal :
apakah ketika kita berlanggan akses internet
cepat Speedy, mereka
mampu memberikan layanan sesuai dengan yang
diiklankan – yakni
cepat, dan koneksi tidak pernah putus.
(2.) Assurance
Aspek ini mencerminkan kemampuan untuk memberikan sesuatu
yang dapat dipercaya (terjamin keandalannya). Strategi tindakan untuk
mengembangkan assurance adalah berikan layanan yang asertif dengan menggunakan
teknik komunikasi yang positif dan menjelaskan produk dan service secara tepat.
(3.) Tangibel
Aspek ini berkaitan dengan aspek fasilitas fisik/peralatan
serta penampilan personal dari penyedia layanan. Strategi tindakan yang layak
dilakukan antara lain adalah menjaga ruang kerja – apalagi yang langsung
berhadapan dengan pelanggan — agar tetap rapi. Lalu susunlah barang-barang
dengan teratur serta berperilaku dan berpakaian secara profesional
(4.) Empati.
Aspek ini berkaitan dengan tingkat kepedulian dan perhatian
individu yang diberikan kepada pelanggan. Strategi tindakan yang dapat
dilakukan antara lai adalah
1)mendengarkan secara aktif pesan yang disampaikan
pelanggan;
2) menempatkan diri anda dalam posisi mereka dan;
3) merespon secara tepat guna menjawab keinginan yang
menjadi perhatian mereka
(5.) Responsif
Aspek ini mencerminkan kemampuan untuk
membantu pelanggan dan memberikan layanan yang cepat/responsif. Agar mampu
bersikpa responsif, maka kita perlu menampilkan sikap positif atau “can-do
attitude”, serta mengambil langkah dengan segera untuk membantu pelanggan,
dan memenuhi kebutuhan mereka.# Tujuan dan sasaran utama Design Layanan
- Desain layanan untuk mempertemukan manfaat bisnis yang telah disetujui.
- Desain proses untuk menunjang sikus hidup layanan.
- Mengidentifikasi dan mengelola resiko.
- Desain keamanan dan kerentanan infrastuktur TI, lingkungan layanan, arsitektur, kerangka kerja, dan dokumen untuk menunjang desain dari kuaitas solusi TI.
- Membangun keahlian dan kemampuan dalam TI.
- Berkontribusi terhadap keseluruhan peningkatan kualitas layanan TI.
# Paket Desain Layanan (SDP)
Mendefinisikan
seluruh aspek dalam layanan TI dan keseluruhan persyaratan dari setiap
tingkatan dalam siklus hidup layanan. SDP dihasilkan untuk setiap
layanan TI baru, perubahan mayor, atau layanan TI yang dikeluarkan.
Adapun paket desain layanan lainnya, seperti:
· Paket jasa desain rumah
· Paket jasa desain
industri
· Paket jasa desain
kemasan
· Paket jasa desain
grafis
Komentar
Posting Komentar