3# ( ILMU SOSIAL)
Masyarakat Perkotaan Dan Masyarakat Pedesaan
1.
MASYARAKAT PERKOTAAN
A) Pengertian Masyarakat
Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society)
adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar
interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut.
Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab,
musyarak.
Masyarakat dapat mempunyai arti yang
luas dan sempit. Dalam arti luas masyarakat adalah ekseluruhan
hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan,
bangsa dan sebagainya. Atau dengan kata lain kebulatan dari semua perhubungan
dalam hidup bermasyarakat. Dalam arti sempit masyarakat adalah sekelompok
manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu, misalnya territorial, bangsa,
golongan dan sebagainya
B)
Pengertian
perkotaan
Kota adalah
suatu pemilihan yang cukup besar, padat dan permanen, dihuni oleh orang-orang
yang heterogen kedudukan sosialnya, apabila penghuni setempatnya dapat memenuhi
sebagian besar kebutuhan ekonominya dipasar. Dari beberapa pendapat secara
umum dapat dikatakan mempunyani ciri-ciri mendasar yang sama. Pengertian kota
dapat dikenakan pada daerah atau lingkungan komunitas tertentu dengan tingkatan
dalam struktur pemerintahan.
C)
Ciri-Ciri Masyarakat Kota
Ada beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat perkotaan, yaitu :
·
Kehidupan
keagamaannya berkurang, kadangkala tidak terlalu dipikirkan karena memang
kehidupan yang cenderung kearah keduniaan saja.
·
Orang kota pada
umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus berdantung pada orang
lain (Individualisme).
·
Pembagian kerja
diantara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang
nyata.
·
Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan
pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota.
·
Perubahan-perubahan tampak nyata dikota-kota,
sebab kota-kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh-pengaruh dari luar.
D)
Perbedaan Desa Dengan kota
Dalam masyarakat modern, sering
dibedakan antara masyarakat pedesaan (rural community) dan masyarakat perkotaan
(urban community). Perbedaan tersebut sebenarnya tidak mempunyai hubungan
dengan pengertian masyarakat sederhana, karena dalam masyarakat modern, betapa
pun kecilnya suatu desa, pasti ada pengaruh-pengaruh dari kota. Perbedaan
masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan. Kita dapat membedakan antara
masyarakat desa dan masyarakat kota yang masing-masing punya karakteristik
tersendiri. Masing-masing punya sistem yang mandiri, dengan fungsi-fungsi
sosial, struktur serta proses-proses sosial yang sangat berbeda, bahkan
kadang-kadang dikatakan “berlawanan”.
Warga suatu masyarakat pedesaan
mempunyai hubungan yang lebih erat dan lebih mendalam ketimbang hubungan mereka
dengan warga masyarakat pedesaan lainnya. Sistem kehidupan biasanya berkelompok
atas dasar sistem kekeluargaan, menjelaskan ciri-ciri relasi sosial yang ada di
desa itu, adalah pertama-tama, hubungan kekerabatan.
Sistem kekerabatan dan kelompok
kekerabatan masih memegang peranan penting. Penduduk masyarakat pedesaan pada
umumnya hidup dari pertanian, walaupun terlihat adanya tukang kayu, tukang
genteng dan bata, tukang membuat gula, akan tetapi inti pekerjaan penduduk
adalah pertanian. Pekerjaan-pekerjaan di samping pertanian, hanya merupakan
pekerjaan sambilan saja.
Golongan orang-orang tua pada
masyarakat pedesaan umumnya memegang peranan penting. Orang akan selalu meminta
nasihat kepada mereka apabila ada kesulitan-kesulitan yang dihadapi. menyatakan
bahwa di daerah pedesaan kekuasaan-kekuasaan pada umumnya terpusat pada
individu seorang kiyai, ajengan, lurah dan sebagainya.
Ada beberapa ciri yang dapat
dipergunakan sebagai petunjuk untuk membedakan antara desa dan kota. Dengan
melihat perbedaan perbedaan yang ada mudah mudahan akan dapat mengurangi
kesulitan dalam menentukan apakah suatu masyarakat dapat disebut sebagi
masyarakat pedeasaan atau masyarakat perkotaan.
Ciri ciri tersebut antara lain :
v jumlah dan kepadatan penduduk
v lingkungan hidup
v mata pencaharian
v corak kehidupan sosial
v stratifiksi sosial
v mobilitas sosial
v pola interaksi sosial
v solidaritas sosial
v kedudukan dalam hierarki sistem administrasi
nasional.
E)
Hubungan Desa Dengan Kota
Masyarakat pedesaan dan perkotaan
bukanlah dua komunitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan
terdapat hubungan uang erat, bersifat ketergantungan, karena saling membutuhkan
Kota tergantung desa dalam memenuhi
kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan, desa juga merupakan tenaga kasar
pada jenis-jenis pekerjaan tertentu di kota.
sebaliknya, kota menghasilkan
barang-barang yg juga diperlukan oleh orang desa, kota juga menyediakan
tenaga-tenaga yang melayani bidang-bidang jasa yg dibutuhkan oleh orang desa.
F)
Aspek Positif Dan Negatif
Perkembangan kota merupakan manifestasi dari pola
kehidupan sosial , ekonomi , kebudayaan dan politik . Kesemuanya ini akan dicerminkan
dalam komponen – komponen yang memebentuk struktur kota tersebut . Jumlah dan
kualitas komponen suatu kota sangat ditentukan oleh tingkat perkembangan dan
pertumbuhan kota tersebut.
Secara umum dapat dikenal bahwa suatu lingkungan perkotaan , seyogyanya mengandung 5 unsur yang meliputi :
Secara umum dapat dikenal bahwa suatu lingkungan perkotaan , seyogyanya mengandung 5 unsur yang meliputi :
-
Wisma : Untuk tempat berlindung terhadap alam sekelilingnya.
-
Karya : Untuk penyediaan lapangan kerja.
-
Marga : Untuk pengembangan jaringan jalan dan telekomunikasi.
-
Suka : Untuk fasilitas hiburan, rekreasi, kebudayaan, dan kesenian.
-
Penyempurnaan : Untuk fasilitas keagamaan, perkuburan, pendidikan, dan utilitas
umum.
Untuk itu semua , maka fungsi dan tugas aparatur
pemerintah kota harus ditingkatkan :
a) Aparatur kota harus dapat
menangani berbagai masalah yang timbul di kota . Untuk itu maka pengetahuan
tentang administrasi kota dan perencanaan kota harus dimilikinya .
b) Kelancaran dalam pelaksanaan
pembangunan dan pengaturan tata kota harus dikerjakan dengan cepat dan tepat ,
agar tidak disusul dengan masalah lainnya ;
c) Masalah keamanan kota harus dapat
ditangani dengan baik sebab kalau tidak , maka kegelisahan penduduk akan
menimbulkan masalah baru ;
d) Dalam rangka pemekaran kota ,
harus ditingkatkan kerjasama yang baik antara para pemimpin di kota dengan para
pemimpin di tingkat kabupaten tetapi juga dapat bermanfaat bagi wilayah
kabupaten dan sekitarnya .
Oleh karena itu maka kebijaksanaan perencanaan dan
mengembangkan kota harus dapat dilihat dalam kerangka pendekatan yang luas
yaitu pendekatan regional . Rumusan pengembangan kota seperti itu tergambar
dalam pendekatan penanganan masalah kota sebagai berikut :
1)
Menekan angka kelahiran
2) Mengalihkan pusat pembangunan
pabrik (industri) ke pinggiran kota
3) Membendung
urbanisasi
4) Mendirikan kota satelit dimana
pembukaan usaha relatif rendah
5) Meningkatkan fungsi dan peranan
kota – kota kecil atau desa – desa yang telah ada di sekitar kota besar
6) Transmigrasi bagi warga yang
miskin dan tidak mempunyai pekerjaan.
2.
MASYARAKAT PEDESAAN
A) Pengertian Desa
Desa adalah suatu kesatuan hukum
dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan tersendiri, atau desa
merupakan perwujudan atau kesatuan goegrafi ,sosial, ekonomi, politik dan
kultur yang terdapat ditempat itu (suatu daerah), dalam hubungan dan pengaruhnya
secara timbal balik dengan daerah lain. Suatu pedesaan masih sulit umtuk
berkembang, bukannya mereka tidak mau berkembang tapi suatu hal yang baru
terkadang bertentangan dengan apa yang leluhur hereka ajarkan karna itu
masyarakat pedasaan sangat tertutup dengan hal-hal yang baru karena mereka
masih memegang teguh adat-adat yang leluhur mereka ajarkan.
Disuatu desa sangat terjangkau
fasilitas seperti rumah sakit, sekolah, apotik atau prasarana dlm hal
pendidikan dan kesehatan maupun teknologi mereka masih mengandalkan dukun atau
paranormal dlm hal kesehatan mungkin hanya puskesmas yang ada di desa tapi
itupun belum tentu ada di setiap daerah. Maupun pendidikan masih kurangnya
sarana pendidikan didesa didlm sutu kecamatan terkadang hanya satu atau dua
sekolahan saja, karena susahnya bantuan masuk dari pemerintah untuk membangun
sekolah-sekolah di daerah desa dan terkadang jarang guru yang mau
mengajar di daerah pedesaan.
B)
Ciri – ciri Masyarakat Desa
Ada beberapa
ciri yang menonjol pada masyarakat pedesaan yaitu :
·
Kehidupan
didesa masyarakatnya masih memegang teguh keagamaan atau adat dari leluhur
mereka.
·
Warga pedesaan lebih condong saling tolong-menolong
tidak hidup individualisme
·
Warga pedesaan
mayoritas memiliki pekerjaan sebagai petani.
·
Fasilitas-fasilitas
masih sulit ditemukan dipedesaan
·
Warganya masih
sulit untuk menerima hal baru atau mereka tertutup dengan hal-hal yang baru.
- Mereka beranggapan bahwa orang
bekerja itu untuk hidup
- Mereka menganggap alam itu
tidak menakutkan jika terjadi bencana
- Dalam menghadapi alam mereka
cukup bekerja sama
Sistem nilai budaya petani Indonesia antara lain
sebagai berikut:
1. Para petani
di Indonesia terutama di pulau jawa pada dasarnya menganggap bahwa hidupnya itu
sebagai sesuatu hal yang buruk, penuh dosa, kesengsaraan. Tetapi itu tidak
berarti bahwa ia harus menghindari hidup yang nyata dan menghindarkan diri
dengan bersembunnyi di dalam kebatinan atau dengan bertapa, bahkan sebaliknya
wajib menyadari keburukan hidup itu dengan jelas berlaku prihatin dan kemudian
sebaik-baiknya dengan penuh usaha atau ikhtiar.
2. Mereka
beranggapan bahwa orang bekerja itu untuk hidup, dan kadang-kadnag untuk
mencapai kedudukannya.
3. Mereka
berorientasi pada masa ini (sekarang), kurang memperdulikan masa depan, mereka
kurang mampu untuk itu. Bahkan kadang-kadang ia rindu masa lampau mengenang
kekayaan masa lampau menanti datangnya kembali sang ratu adil yang membawa
kekayaan bagi mereka).
4. Mereka
menganggap alam tidak menakutkan bila ada bencana alam atau bencana lain itu
hanya merupakan sesuatu yang harus wajib diterima kurang adanya agar
peristiwa-peristiwa macam itu tidak berulang kembali. Mereka cukup saja
menyesuaikan diri dengan alam, kurang adanya usaha untuk menguasainya.
5. Dan unutk
menghadapi alam mereka cukup dengan hidup bergotong-royong, mereka sadar bahwa
dalam hidup itu tergantung kepada sesamanya.
6. UNSUR-UNSUR
DESA
Daerah, dalam arti
tanah-tanah yang produktif dan yang tidak, beserta penggunaanya.
Penduduk, adalah hal
yang meliputi jumlah pertambahan, kepadatan, persebaran dan mata pencaharian
penduduk desa setempat.
Tata kehidupan, dalam hal
ini pola pergaulan dan ikatan-ikatan pergaulan warga desa.
D)
Sifat dan
hakikat masyarakat pedesaan
Masyarakat pedesaan mempunyai
sifat yang kaku tapi sangatlah ramah. Biasanya
adat dan kepercayaan masyarakat sekitar yang membuat masyarakat pedesaan masih kaku, tetapi asalkan tidak melanggar hukum adat dan kepercayaan maka masyarakat pedesaan adalah masyarakat yang ramah.
Pada hakikatnya masyarakat pedesaan adalah masyarakat pendukung seperti sebagai petani yang menyiapkan bahan pangan, sebagai PRT atau pekerjaan yang biasanya hanya bersifat pendukung tapi terlepas dari itu masyarakat pedesaan banyak juga yang sudah berpikir maju dan keluar dari hakikat itu.
adat dan kepercayaan masyarakat sekitar yang membuat masyarakat pedesaan masih kaku, tetapi asalkan tidak melanggar hukum adat dan kepercayaan maka masyarakat pedesaan adalah masyarakat yang ramah.
Pada hakikatnya masyarakat pedesaan adalah masyarakat pendukung seperti sebagai petani yang menyiapkan bahan pangan, sebagai PRT atau pekerjaan yang biasanya hanya bersifat pendukung tapi terlepas dari itu masyarakat pedesaan banyak juga yang sudah berpikir maju dan keluar dari hakikat itu.
3. URBANISASI (Dari desa ke kota)
A) Pengertian Urbanisasi
Urbanisasi adalah perpindahan
penduduk dan desa ke kota atau dan kota kecil ke kota besar. Orang yang
melakukan urbanisasi disebut urban. Timbulnya perpindahan penduduk dan
desa ke kota
B) Sebab-
sebab terjadinya urbanisasi
Penyebab
urbanisasi atau perpindahan penduduk perdesaan ke perkotaan
terjadi karena adanya daya tarik (pull factors) dari perkotaan dan daya
dorong (push factors) dari perdesaan. Faktor Pendorong dari Desa:
·
Faktor pendorong dan desa yang menyebabkan terjadinya
urbanisasi sebagai beriikut.
·
Terbatasnya kesempatan kerja atau lapangan kerja di
desa.
·
Tanah pertanian di desa banyak yang sudah tidak subur
atau mengalami kekeringan.
·
Kehidupan pedesaan lebih monoton (tetap/tidak berubah)
daripada perkotaan.
·
Fasilitas kehidupan kurang tersedia dan tidak memadai.
·
Upah kerja di desa rendah.
·
Timbulnya bencana desa, seperti banjir, gempa bumi,
kemarau panjang, dan wabah penyakit.
Faktor
Penarik dari Kota
·
Faktor penarik dan kota yang menyebabkan terjadinya
urbanisasi sebagai berikut.
·
Kesempatan kerja lebih banyak dibandingkan dengan di
desa.
·
Upah kerja tinggi.
·
Tersedia beragam fasilitas kehidupan, seperti
fasilitas pendidikan, kesehatan, transportasi, rekreasi, dan pusat-pusat
perbelanjaan.
·
Kota sebagai pusat pemerintahan, perdagangan, ilmu
pengetahuan, dan teknologi.
C)
Akibat-akibat urbanisasi
Dampak positif urbanisasi bagi desa (daerah asal) sebagai
berikut.
·Meningkatnya kesejahteraan penduduk
melalui kiriman uang dan hasil pekerjaan di kota.
·Mendorong pembangunan desa karena
penduduk telah mengetahui kemajuan dikota.
·Bagi desa yang padat penduduknya,
urbanisasi dapat mengurangi jumlah penduduk.
·Mengurangi jumlah pengangguran di
pedesaan.
Adapun dampak negatif urbanisasi
bagi desa sebagai berikut:
·Desa kekurangan tenaga kerja untuk
mengolah pertanian.
·Perilaku yang tidak sesuai dengan
norma setempat sering ditularkan dan kehidupan kota.
·Desa banyak kehilangan penduduk yang
berkualitas.
Dampak Urbanisasi bagi Kota terdiri dari dampak
positif dan dampak negatif. Dampak positif urbanisasi bagi kota sebagai
berikut.
·Kota dapat memenuhi kebutuhan akan
tenaga kerja.
·Semakin banyaknya sumber daya
manusia yang berkualitas.
Dampak negatif urbanisasi bagi kota
sebagai berikut.
·Timbulnya pengangguran.
·Munculnya tunawisma dan gubuk-gubuk
liar di tengah-tengah kota.
·Meningkatnya kemacetan lalu lintas.
·Meningkatnya kejahatan, pelacuran,
perjudian, dan bentuk masalah sosial lainnya.
D) Usaha
menanggulangi urbanisasi
Pertama, upaya peningkatan aspek pendidikan di desa dapat
dilakukan dengan menggalakkan pendidikan menengah yang bersifat kejuruan.
Pendidikan menengah yang bersifat kejuruan tentunya akan sangat membantu
mengembangkan bakat peserta didik yang sifatnya praktis sesuai dengan peminatan
yang diinginkan. Selain itu, peningkatan aspek ini dapat juga digunakan untuk
mendorong munculnya jiwa kewirausahaan sehingga bisa menyediakan lapangan
pekerjaan di desanya.
Tentunya dengan adanya lapangan
pekerjaan di desa akan mengurangi laju urbanisasi yang terjadi.
Kedua, aspek aksesibilitas (dalam hal transportasi) di desa
merupakan faktor penting untuk menunjang aktivitas ekonomi, walau pada faktanya
masih banyak desa di negara kita yang masih memiliki aksesibilitas yang buruk.
Padahal aksesibilitas tersebut berfungsi sebagai jalur penghubung terjadinya
aliran barang dan jasa (aktivitas ekonomi).
Melalui peningkatan
aksesibilitas di desa seperti pembangunan jalan dan jembatan serta sarana
telekomunikasi, pemberdayaan potensi sumber daya yang terdapat di desa dapat
dikembangkan secara optimal. Adanya kemudahan akses tersebut juga bisa menjadi
faktor penarik bagi pihak pemerintah dan swasta untuk bermitra dan
mengembangkan aspek unggulan desa yang bersangkutan.
Ketiga, pemberdayaan potensi utama desa dapat dilakukan
untuk menekan urbanisasi. Salah satu cara untuk mengembangkan potensi desa
dapat dilakukan sesuai dengan sumber daya yang ada seperti potensi agrobisnis
maupun aspek pariwisatanya. Potensi agrobisnis di desa dapat dilakukan dengan
pengembangan dan pemasaran yang lebih ”menjual” sehingga potensi tersebut dapat
terberdayakan.
Dengan sendirinya lapangan
pekerjaan akan tersedia sehingga dapat mengurangi laju urbanisasi yang terjadi.
Demikian pula dengan aspek pariwisata yang mampu menambah lapangan pekerjaan di
desa. Pada akhirnya, berbagai upaya yang dilakukan untuk mengurangi urbanisasi
memerlukan kerja sama dari berbagai pihak mulai dari pemerintah dan
penduduknya. Tanpa adanya sinergi dalam melaksanakan upaya penekanan
urbanisasi, maka urbanisasi akan terus terjadi.
TUGAS TAMBAHAN
1.
Permasalahan apa saja yang pernah
biasa terjadi di masyarakat dan desa
a) Masalah sosial yang ada di Perkotaan :
1.Masalah
Kemacetan .
Masalah
kemacetan ini adalah sebuah masalah besar yang dialami berbagai kota besar di
dunia tidak hanya di Indonesia yaitu di Jakarta . Banyakanya jumlah kendaraan
pribadi menjadi penyebab utama kemacetan di kota-kota besar . selain itu juga
faktor kurang tertibnya pengendara menambah parah kemacetan dan kurangnya minat
masyarakat terhada transportasi umum yang telah disediakan yang menjadi masalah
utama kurangnya minat masyarakat terhadap transportasi umum adalah kenyamanan.
Banyak yang menganggap bahwa transportasi umum tidak aman dan juga tidak nyaman
. ini juga karena faktor pemerintah yang seolah cuek dengan masalah
transportasi .
2.Kemiskinan
Status kota
yang dapat diartikan sebagai wilayah yang laju ekonominya sudah berkembang
dengan cepat , namun bukan menjadi jaminan bahwa masyarakat yang tinggal
disana adalah masyarakat yang memiliki kemampuan ekonomi rendah .Masalah ini
bisa terjadi karena lapangan kerja yang terbatas sudah tidak seimbang dengan
jumlah penduduk yang tinggal disana.
3.Emosi
Entah
mengapa masyarakat kota terutama remajanya banyak dari mereka yang tempramental
dan mudah di provokasi . itu juga menyebabkan banyaknya kasus Tawuran antar
pelajar ataupun kelompok masyarakat yang belakangan ini sangat sering terjadi
dan sudah memakan banyak korban.
4.Kepadatan
Penduduk
Kepadatan
penduduk juga menjadi sebuah pekerjaan rumah bagi setiap pemimpin daerah
tersebut . kepadatan penduduk bisa disebabkan karena tingkat kelahiran yang
tinggi dan juga . arus Urbanisasi yang sangat tinggi . banyak dari masyarakat
di desa yang menganggap bahwa dengan mereka pergi kekota mereka akan
mendapatkan pekerjaan . namun kenyataanya ? mereka harus bersusah payah mencari
uang hanya untuk makan . dan kotapun semakin sesak . permasalahan ini juga
cukup sulit di selesaikan karena persepsi yang sudah melekat di masyarak di
desa bahwa mencari kerja di kota mudah.
5.Gaya Hidup
Masyarakat
perkotaan cenderung memiliki gaya hidup yang glamour dan menengah keatas. Ini
bisa terjadi karena tuntuan hidup yang ada diperkotaan menuntut mereka bergaya
hidup glamour. Tetapi tidak semua masyarakat kota yang memiliki
penghasilan tinggi . ini juga yang membuat tingkat kriminal di perkotaan tinggi
karena kesenjangan sosial yang terlampau jauh
b) Masalah Sosial yang ada di Pedesaan:
1.Ekonomi
Masalah Ekonomi adalah salah satu
Masalah Terbesar yang terjadi di pedesaan . Laju
Ekonomi yang tergolong lambat karena lapangan kerja di
sektor Formal yang sangat sulit. Banyak dari mereka yang hanya bekerja sebagai
petani , nelayan ataupun sebagai peternak dan tidak sedikit pula dari mereka
yang menganggur. Tentu ini juga menjadi masalah yang harus diperhatikan oleh
pemerintah karena wilayah negara tersebut tidak hanya sebatas daerah Perkotaan
. tetapi juga ada daerah Pedesaan yang justru membutuhkan perhatian lebih dari
pemerintah.
2. Pendidikan
Kualitas Pendidikian di pedesaan
menajadi masalah yang sangat penting . karena kualitas pendidikan masih di
bawah kualitas pendidikan di perkotaan. Ini karena sarana pendidikana yang
kurang dan juga tenaga pengajar yang kurang juga menjadi sebab kurang
bagusnya pendidikan di pedesaan. Dan ini juga menyebabkan kurang terserapnya
Tenaga kerja masyarakat pedesaan untuk lapangn pekerjaan yang formal.
3. Sarana dan Prasarana.
Ini adalah Masalah yang paling utama
di pedesaan . minimnya sarana dan prasaran sudah memunculkan banyak masalah
besar lainya. Sarana dan prasarana seperti jalan yang memdai ,sekolah ,
Fasilitas kesehatan dan ada juga fasilitas listrik yang masih belum bisa
diikmati masyarakat pedesaan.
Namun dari semua kekurangan yang
dimiliki pedesaan masih banyak sisi positif yang dimiliki masyarakat pedesaan ,
seperti hubungan kekeluargaan antar masyarakat , Masyarakat pedesan cenderung
lebih taat kepada agama , Mereka juga masih memegang teguh adat istiadat yang
ada di daerah mereka masing-masing , mereka juga lebih kreatif dalam
memanfaatkan sumberdaya yang ada di sekitar mereka dengan cara yang wajar dan
Merek juga sangat ramah kepada pendatang yang berkunjug ke wilayah mereka.
Di setiap wilayah yaitu Pedesaan dan
Perkotaan memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing . namun dengan adanya
persepsi dua wilayah , perkotaan dan pedesaan seharusnya bukan menjadi
perbedaan prioritas pemerintah untuk menjalankan kewajibanya untuk membangun
wilayah negara menjad lebih maju. Begitu juga seluruh masyarakat yang ada
diwilayah itu . Mereka seharusnya tidah membeda-bedakan berasal
darimanakah orang itu. Karena darimanapun orang tersebut mereka masih bagian
dari wilayah tersebut
2.
Jiika kalian tinggal didesa apakah
kalian ingin pindah kekota atau tidak dan berikan alasannya
Jawaban
Saya akan
pindah ke kota , karena didesa dari segi
pendidikannya kurang memadai.
Dari segi
kesehatan juga kurang memadai , tenaga dan alat medis didesa pun masih kurang
memadai.
Dari segi
lapangan pekerjaan , masih kurang banyak
lapangan pekerjaan untuk warga .
Dan dari
segala aspek, didesa sangat lah kurang dan tidak memadai dibanding dikota.
Referensi:
Utoyo,
Bambang. 2006. Geografi: Membuka Cakrawala Dunia untuk Kelas XII SMA/MA
Program IPS. Bandung: Setia Purna Inves.
http://alfarisyi15.blogspot.com/2011/11/masalah-pedesaan-dan-perkotaan.html
http://gazaxavier.blogspot.com/2009/12/masalah-sosial-di-kota-dan-di-desa.html
http://achmadsaugi.wordpress.com/2009/12/11/masyarakat-perkotaan-dan-pedesaan/
http://gazaxavier.blogspot.com/2009/12/masalah-sosial-di-kota-dan-di-desa.html
http://achmadsaugi.wordpress.com/2009/12/11/masyarakat-perkotaan-dan-pedesaan/
Komentar
Posting Komentar